KBR.id, “Warga Bali Demo Tolak Kehadiran Ustad Abdul Somad”, 2017.
Gus Yadi mengatakan Ustad Somad ditolak masuk Bali karena
selalu menyebut kafir kepada yang tidak seiman.
KBR, Denpasar - Sekitar seratus orang dari Gerakan
Nasionalis Patriot Indonesia, Perguruan Sandi Murti dan ormas Nahdlatul Ulama
(NU) Provinsi Bali menolak kehadiran penceramah Abdul Somad alias Ustad Somad
di Bali.
Salah satu yang menolak kehadiran Ustad Somad adalah
Pariyadi alias Gus Yadi, pemimpin Pondok Pesantren Soko Tunggal Abdurrahman
Wahid 3 Bali.
Gus Yadi mengatakan Ustad Somad ditolak masuk Bali karena
selalu menyebut kafir kepada yang tidak seiman. Selain itu, kata Gus Yadi, Usad
Somad juga terus-menerus bicara soal khilafah dan mengomentari simbol-simbol
agama lain.
Gus Yadi mengatakan sebelumnya, perwakilan ormas Bali sudah
meminta agar Ustad Somad disumpah di bawah Alquran untuk setia pada Pancasila,
NKRI, mencium bendera Merah Putih dan tidak menyebut kata-kata kafir dalam
ceramahnya.
Namun, kata Gus Yadi, permintaan itu ditolak Ustad
Somad.
"Kami dapat informasi dari panitia ternyata dia tidak
mau mencium bendera Merah Putih karena dinilai haram. Itu kan statemen
khilafah, kelompok yang ingin mendirikan negara Islam. Nabi Muhammad tidak
ingin negara Islam. Para ulama sudah mendirikan Republik ini, tidak ingin
negara Islam. Ini Republik Indonesia. Jadi kita minta Somad dipulangkan hari
ini juga. Itu konsekwensi mereka ingkar janji," kata Gus Yadi di Denpasar,
Bali, Jumat (8/12/2017).
Aksi berlangsung di depan Hotel Aston Denpasar. Massa
menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, sementara di dalam hotel, sedang ada
negosiasi antara perwakilan massa dengan Ustad Somad.
Perkembangan terkini hingga pukul 17.00 WITA. Informasi
yang diperoleh KBR di lapangan menyebutkan, menurut rencana Ustad Abdul Somad
akan ceramah di beberapa tempat seperti Masjid Sudirman dan Masjid An-Nur di
Bali.