Kemenag.go.id, "Kakanwil: Kerukunan dan Toleransi di Aceh
Berjalan Baik", (2020).
Banda Aceh (Kemenag) --- Kepala Kantor Wilayah Kemenag
Provinsi Aceh Iqbal menyatakan potret dan dinamika keumatan dan kerukunan di
Bumi Serambi Mekkah Aceh hingga kini terus berjalan dengan baik dan kondusif.
Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh Iqbal dalam
laporannya di hadapan Menteri Agama Fachrul Razi dan tokoh lintas agama di
Papua.
"Jalinan kerukunan antar umat beragama di Aceh, sama
sekali tidak terganggu. Kerukunan selalu berjalan sangat baik. Juga toleransi
sesama umat beragama," ujar Iqbal di Banda Aceh, Sabtu (13/12).
Ia menuturkan, saat penerapan syariat Islam di Aceh,
toleransi tetap berjalan dengan baik. Hal ini juga dibenarkan oleh tokoh agama
selain Islam, dalam setiap testimoninya.
"Di masa pemberlakuan syariat Islam di Aceh pun, kerukunan
tetap terbangun dalam berbagai situasi," ujarnya.
Dijelaskan Iqbal, jumlah rumah ibadah di Aceh saat ini
terdiri dari 4.137 masjid, 7.396 meunasah, 20 gereja Katolik, dan 187 gereja
Kristen. "Aceh juga memiliki rumah ibadah umat Buddha dan Hindu. Pernah
ada gesekan kecil antar umat beragama, namun dapat segera diselesaikan dengan
jalan dialog dan musyawarah," ujarnya.
Menurut Iqbal, Aceh yang memiliki aneka suku dan karakter
masyarakat, terus menampakkan kerukunan dalam lintas sejarah. "Penduduk Aceh
yang multikultural, baik mayoritas maupun minoritas, dapat hidup harmonis dan
penuh toleransi di Aceh," tandasnya.
Dialog lintas agama di Aceh mengusung tema Melalui Dialog
Lintas Agama Kita Optimalkan Tugas dan Fungsi para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,
Tokoh Adat Dalam Rangka Pemeliharaan dan Penguatan Kerukunan di Aceh.
Dialog kerukunan tersebut merupakan tindak lanjut dari
program Kementerian Agama membangun Jembatan Kesetiakawanan dan Kerukunan dari
Aceh, Maluku, Papua dan Papua Barat dalam bingkai Umat Rukun Indonesia Maju.