DESCRIPTION

Catatan: Artikel ini bersumber dari situs Desa Lingsar-Lombok Barat (lingsar.desa.id) tanggal 4 Desember 2023 Tradisi Perang Topat di Pura Lingsar sebagai Simbol Toleransi Umat Beragama. Perang Topat yang digelar Senin, 27 November 2023 bertepatan dengan Pujawali di Pura Lingsar (Desa Lingsar). Jadi, perang topat Lingsar ini adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Hindu dan Muslim di desa Lingsar setiap tahunnya. Uniknya, tradisi ini dilakukan sebagai simbol persatuan antara kedua agama tersebut. Dengan konsepnya yang harmonis. Di perang topat Lingsar, orang-orang bakal melemparkan "topat" atau ketupat ke arah kerumunan orang. Topat ini terbuat dari beras yang dikukus dan dibungkus dengan daun kelapa. Nah, konon katanya, ketupat ini melambangkan keberkahan dan kemakmuran. Yang seru lagi, dalam tradisi ini juga ada penari-penari tradisional yang tampil memukau dengan gerakan-gerakan khas mereka. Mereka berasal dari kelompok etnis Sasak dan Bali, jadi penampilannya pasti mengagumkan banget! Gimana, menarik kan? liat tradisi-tradisi unik kayak gini yang punya makna persatuan. Desa Lingsar memang kaya akan budaya dan tradisi yang menarik, enggak ada habisnya! Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Gita Ariadi dalam sambutannya mengatakan, Perang Topat sebagai cara untuk memperkuat tali persaudaraan antarumat beragama di Pulau Lombok. "Perang di tempat lain memusnahkan musuh, sementara Perang Topat di tempat ini memperbanyak teman," katanya. Miq Gita, sapaan akrab Lalu Gita Ariadi juga mengingatkan menjelang perhelatan pesta politik, umat beragama di NTB agar tetap menjaga persatuan agar stabilitas di daerah terjaga. Hadir Ibu Bupati Lobar, Direktur Event Daerah Kemenpar, tokoh agama, tokoh masyarakat, pejabat Sipil, TNI dan Polri lingkup Propinsi dan Kab Lombok Barat. Didampingi pj ketua TP PKK NTB. Berbaur dengan wisatawan mancanegara dan warga Hindu dan Islam yg hadir penuh antusias. PERANG TOPAT sudah terdaftar sebagai WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) dan masuk dalam KEN (Kharisma Event Nusantara) Kemenparekraf RI. Secara historis dan filosofis, PERANG TOPAT, bukan perang berkonotasi sirnakan musuh. PERANG TOPAT justru ajang sillaturrahmi perbanyak teman. PERANG TOPAT, event merawat sillaturrahmi dilandasi spirit toleransi antar ummat beragama, intern ummat beragama dan antara ummat beragama dengan pemerintah. Spirit sillaturrahmi dan toleransi PERANG TOPAT modalitas kita merawat keberagaman agar tetap damai dan harmonis. Harmoni kehidupan di tengah masyarakat ini menjadi sesuatu yg penting terlebih menjelang perhelatan pesta demokrasi 2024 mendatang. Mari kita rawat nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, saling menyayangi. Bhinneka Tunggal Ika terawat, kedamaian tercipta, pesta demokrasi lancar, sukses dan berkualitas. Kami pihak Desa Lingsar Mengucapkan Terima Kasih Atas antusiasme Pergelaran Perang Topat yang berlangsung ada 27/11/2023. Semoga di tahun berikutnya Menjadi Lebih Gemilang Lagi, Sukses Terus Buat Desa Lingsar (Desa Lingsar), (Kepala Desa Lingsar).

META DATA

Kasus KBB
Tidak Diketahui
Solusi
Tidak Diketahui
Bentuk Solusi
Tidak Diketahui
Status KBB
Mendukung KBB
Data
Tautan
https://lingsar.desa.id/berita/read/tradisi-perang-topat-pujawali-desa-lingsar-simbol-toleransi-umat-beragama-5201122001/2
Komunitas Terdampak
Umat Lintas Agama di Kabupaten Lombok Barat